Java Zone

Pemrograman java, Perulangan Java, Operator java, Thread Java, Makalah Filsafat Ilmu, Makalah Teologi dan lain lain

Powered by Blogger.

SYSTEMS DEVELOPMENT LIFE CYCLE

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi


 


 

  • Pengertian System Development Life Cycle

    Merupakan sebuah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan system atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup system ini merupakan penerapan pendekatan system yang bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan system berbasis komputer yang dimana siklus hidup system tersebut merupakan pola yang lebih dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mengembangkan system yang lebih cepat dan lebih responsif yang dapat dicapai dengan peningkatan siklus hidup  melalui penggunaan peralatan pengembangan berbasis komputer.


 

  • Pengembangan SDLC

    Pengembangan SDLC adalah proses yang digunakan oleh analis system untuk mengembangkan sistem informasi, termasuk persyaratan, validasi, pelatihan, dan pengguna (stakeholder) kepemilikan. Setiap SDLC harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, mencapai penyelesaian dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien di saat ini dan direncanakanTeknologi Informasi infrastruktur, dan murah untuk mempertahankan serta biaya yang efektif.


 

  • Sejarah Perkembangan SDLC

    Sejarah perkembangan System Development Life Cycle (SDLC) diawali pada pertengahan tahun 60-an dimana terjadi kegagalan yang sangat besar dalam penerapan aplikasi EDP (Electronic Data Processing) untuk sistem-sistem besar, sebagian besar disebabkan tidak adanya pengembangan sistem. Sesudah terjadinya kegagalan tersebut pada akhir tahun 60-an dan awal 70-an, kesadaran akan pentingnya metodologi pengembangan sistem mulai tumbuh. Sejak itu berbagai proposal metodologi mulai dibuat dan penerapan mulai terlihat.


     

  • Kegunaan dari SDLC

    Kegunaan utama dari SDLC adalah mengakomodasi beberapa kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu biasanya berasal dari kebutuhan pengguna akhir dan juga pengadaan perbaikan sejumlah masalah yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak. Semua itu dirangkum pada proses SDLC yang dapat berupa penambahan fitur baru baik itu secara modular maupun dengan proses instalasi baru. Dari proses SDLC juga berapa lama umur sebuah perangkat lunak dapat diperkirakan untuk dipergunakan yang dapat diukur atau disesuaikan dengan kebijakan dukungan dari pengembang perangkat lunak terkait.


 

  • Gambaran umum fungsi di setiap tahapan SDLC

    Tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam fase-fase utama dalam SDLC, yaitu :

    • Perencanaan :

      Terkait dengan alasan mengapa Sistem tersebut dikembangkan

    • Analisis :

      Tentang Siapa, apa, kapan dan dimana sistem tersebut diterapkan

    • Perancangan

      Menjelaskan tentang bagaimana sebuah sistem bekerja

    • Penerapan : Menjelaskan tentang bagaimana sebuah sistem dipasang/di terapkan.


 

  • Manfaat Dari SDLC

    Perfomance (kinerja)

    Peningkatan terhadap kinerja system yang baru menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput (jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu) dan response time (rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi).

  1. Information

        Peningkatan kualitas informasi yang didapatkan

  2. Ekonomis

    Peningkatan terhadap manfaat-manfaat, keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

  3. Efisiensi

    Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.

  4. Servis (pelayanan)

    Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh system.

Tahapan dalam SDLC

Secara umum SDLC (Systems Development Life Cycle) mempunyai lima tahapan sebagai berikut :


  1. Tahap Perencanaan

    Adalah tahapan awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuan sumberdaya seperti perangkat fisik, manusia, metode (Teknik dan operasi) dan anggaran yang sifatnya masih umum.


Langkah – langkah dalam tahap perencanaan, adalah :

  1. Menyadari Masalah

    Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer , non manajer , dan elemen – elemen dalam lingkungan perusahaan. Spesialis informasi dari unit jasa informasi jarang menjadi pencetusnya , karena mereka tidak selalu berada di tempat untuk mengamati gejala – gejala permasalahan.

  2. Mendefinisikan Masalah

    Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalahan itu. Namun, pada titik ini manajer tidak berusaha untuk mengumpulkan informasi. Sebaliknya, manajer hanya mencari dan mengidentifikasikan dimana sebenarnya permasalahan dan penyebabnya.

  3. Menentukan Tujuan Sistem

    Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang secara umum tujuan – tujuan ini akan dibuat lebih spesifik.

  4. Mengidentifikasi Kendala – Kendala Sistem

    Sistem baru dari operasinya tidak akan bebas dari kendala baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan.

  5. Membuat Studi Kelayakan

    Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor – faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan .

    Mempersiapkan Usulan Penelitian Sistem

  6. Analisis menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisis.
  7. Menyetujui atau Menolak Penelitian Proyek

    Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu diteruskan - keputusan teruskan / dihentikan ketika komite membuat keputusannya.

  8. Menetapkan Mekanisme Pengendalian

    Sebelum penelitian sistem dimulai komite pengarah SIM menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan , siapa yang melakukannya , dan kapan dilaksanakan.


 

  1. Tahap Analisis

    Adalah tahapan penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharuinya.


     



 

Langkah – langkah dalam tahap analisis adalah :

  1. Mengumumkan penelitian system

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru, manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama para pekerja.

  2. Mengorganisasikan tim proyek

    Tim proyek yang akan melakukan penelitian system dikumpulkan dan dipilih dari orang – orang yang aktif.

  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi

    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi seperti:

    1. Wawancara perorangan
    2. Pengamatan
    3. Pencariana catatan
    4. Survey.
  4. Mendefinisikan criteria kinerja system.

    kriteria kerja yang diusulkan oleh manajer dapat dilakukan jika tim proyek menyetujui.

  5. Menyiapkan usulan rancangan

    Analisis sitem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan.

  6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

    Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi rancangan dan apabila disetujui maka proyek maju ke tahap rancangan.


     

  1. Tahap Perancangan

    Adalah tahapan setelah analisis sistem yang menetapakan proses dari data yang dibutuhkan dan sistem baru.


Langkah – langkah dari tahap rancangan, adalah :

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinci.

    Analisis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru. Beberapa alat memudahkan analisis untuk menyiapkan dokumentasi dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih terinci.

  2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem.

    Identifikasi merupakan suatu proses yang berurutan, dimulai dengan identifikasi berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas. Hal ini dilakukan oleh analisis dan diatur oleh manajer.

  3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem.

    Analis, bekerja sama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala – kendala yang ada.

  4. Memilih Konfigurasi Terbaik

    Analisis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh komite pengaruh SIM.

  5. Menyiapkan Usulan Penerapan

    Analisis menyiapkan usulan penerapan analisis yang mengikhtisarkan tugas – tugas penerapan yang harus dilakukan,keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

  6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

    Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, penetapan akan disetujui.


 


 

  1. Tahap Penerapan

    Dalam tahapan ini desain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.



 

langkah – langkah dari tahap penerapan adalah :

  1. Merencanakan Penerapan

    Para komite pengarah SIM, manajer , dan analisis sitem harus memahami dengan baik pekerjaan untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.

  2. Mengumumkan Penerapan

    Proyek penerapan di umumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti pada penelitian sistem. Tujuan pengumuman ini adalah menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerja sama mereka.

  3. Mendapatkan Sumber Daya Perangkat keras

    Rancangan system disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok memungkinkan untuk memilih unit-unit komputer yang terbaik untuk melakukan tugas tersebut.

  4. Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak

    Ketika perusahaan memutuskan untuk ,menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer melakukan dokumentasi yang disiapkan oleh analisis system sebagai titik awal. Programer dapat menyiapkan dokumentasi lebih terinci, seperti Bahasa Inggris yang terstruktur atau bagan arus program.

  5. Menyiapkan Database

    Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan database.

  6. Menyiapkan Fasilitas Fisik

    Jika perangkat keras dari system baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan kontruksi baru atau perombakan.

  7. Mendidik Peserta dan Pemakai

    Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat system bekerja. Mereka ini disebut dengan peserta, dan mereka meliputi oprator output data,pegawai coding dan pegawai administrasi laninya.

  8. Menyiapkan Usulan Cutover

    Cutover adalah proses menghentikan penggunaan system lama dan memulai menggunakan system baru ini dalam.

  9. Menyetujui atau Menolak Masuk ke Sistem Baru

    Manajer dan komite pengarah SIM menelaah status proyek dan menyetujui atau merekomendasikan tersebut. Bila manajemen menyetujui rekomendasi itu, manajemen menentukan tanggal cutover.

  10. Masuk ke Sistem Baru

    Setelah manajemen menerima rekomendasi itu, system baru akan dijalankan.


 

  1. Tahap Penggunaan

    Adalah merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahapan implementasi



 

langkah – langkah dari tahap penggunaan adalah :

  • Menggunakan system

    Pemakai menggunakan system untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada taha perencanaan.

  • Audit system

    Setelah system digunakan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru tersebut memenuhi kriteria kinerja.

  • Memelihara system

    Selama digunakan, berbagai modifikasi dibuat sehingga system terus memberikan dukungan yang diperlukan. Berbagai modifikasi ini disebut pemeliharaan system. Hal ini dilakukan untuk 3 alasan yaitu memberbaiki kesalahan, mejaga kemutakhiran system, dan meningkatkan system.

  • Menyiapkan usulan rekayasa system

    Ketika bagi pemakai system tersebut tidak dapat digunakan lagi, maka diusulkan kepada para komite pengaruh SIM untuk merekayasa ulang system tersebut. Usulan yang dapat berbentuk memo atau laporan, harus mencakup kelemahan inheren system, statistic mengenai biaya, dsb.

  • Menyetujui atau menolak rekayasa ulang system

    Komite pengarah SIM memntukan apakah suatu siklus hidup system baru itu perlu.


     

Macam-macam model SDLC

Dalam perkembangannya SDLC dilengkapi oleh berbagai teknik pengembangan
sistem, yaitu:

  1. Waterfall

    Waterfall, merupakan SDLC tertua karena sifatnya yang natural. Urutan SDLC waterfall ini bersifat serial dari proses perencanaan, analisa, desain, dan implementasi pada sistem. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.


  • Keuntungan menggunakan teknik waterfall:
  1. Proses menjadi teratur
  2. Estimasi proses menjadi lebih baik
  3. Jadwal menjadi lebih menentu
  • Kelemahan menggunakan teknik waterfall:
  1. Sifatnya kaku, sehingga susah melakukan perubahan di tengah proses
  2. Membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap di awal, tapi jarang konsumen
    bisa memberikan kebutuhan secara lengkap diawal.
  1. Prototyping

    Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana untuk software final yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Jenis-jenis teknik prototyping adalah:

    1. Trowaway Prototyping.
    2. Evolutionary Prototyping.
    3. Incremental Prototyping.


  • Keuntungan menggunakan teknik prototyping:
  1. Mengurangi waktu dan biaya.
  2. Meningkatkan keterlibatan pengguna.
  3. Mengurangi kesalahpahaman dan kesalahan interpretasi dengan pengguna.
  • Kelemahan menggunakan teknik prototyping:
  1. Analisis kurang.
  2. Biaya untuk membuat prototyping cukup tinggi.
  1. Spiral

    Teknik spiral mencoba menggabungkan model prototyping dan waterfall. Biasa digunakan untuk proyek besar yang mahal dan rumit. Digunakan oleh militer Amerika untuk mengembangkan program Future Combat Systems.


  • Keuntungan menggunakan teknik spiral:
  1. Pengguna dan developer bisa memahami dengan baik software yang
    dibangun karena progress dapat diamati dengan baik.
  2. Estimasi menjadi lebih realistik seiring berjalannya proyek karena masalah
    ditemukan sesegera mungkin.
  3. Lebih mampu menangani perubahan yang sering terjadi pada software
    development.
  4. Software engineers bisa bekerja lebih cepat pada proyek.
  • Kelemahan menggunakan teknik spiral:
  1. Membutuhkan waktu yang lama.
  2. Membutuhkan dana yang besar.
  3. Membutuhkan planning jangka panjang yang baik agar program bisa selesai
    dengan baik.
  1. Incremental Model

    Model incremental menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linier (diimplementasikan secara berulang) dengan filosofi prototype interatif. Model ini memakai urutan-urutan linier di dalam model yang membingungkan, seiring dengan laju waktu kalender. Setiap urutan linier menghasilkan pertambahan perangkat lunak yang kemudian dapat disampaikan kepada pengguna.


  • Kelebihan Penggunaan Incremental Model :
  1. Merupakan model dengan manajemen yang sederhana.
  2. Pelanggan tidak perlu menunggu sampai seluruh system dikirim untuk mengambil keuntungan dari system tersebut. Inkremen yang pertama sudah memenuhi persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan.
  3. Pelanggan dapat memakai inkremen yang pertama sebagai bentuk prototype dan mendapatkan pengalaman yang dapat menginformasikan persyaratan untuk inkremen system berikutnya.
  4. Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah dapat ditemukan pada beberapa inkremen, bias saja beberapa inkremen diserahkan dengan sukses kepada pelanggan.
  5. Karena layanan dengan prioritas tertinggi diserahkan pertama dan inkremen berikutnya diintegrasikan dengannya, sangatlah penting bahwa layanan system yang paling penting mengalami pengujian yang paling ketat. Ini berarti bahwa pelanggan akan memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada inkremen system yang paling kecil.
  • Kekurangan Penggunaan Incremental Model :
  1. Inkremen harus relative lebih kecil (tidak lebih dari 20.000 baris kode) dan setiap inkremen harus menyediakan sebagian dari fungsional system
  2. Adanya kesulitan untuk memetakan persyaratan pelanggan pada inkremen dengan ukuran yang benar.
  1. Rapid Application Development (RAD)

    Adalah sebuah model proses perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi "kecepatan tinggi" dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan "sistem fungsional yang utuh" dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Karena dipakai terutama pada aplikasi sistem konstruksi, pendekatan RAD melingkupi fase – fase sebagai berikut :

  • Bussiness modeling
  • Data modeling
  • Process modeling
  • Application generation dan testing and turnover.


  • Kelebihan RAD
  1. Membeli sistem yang baru memungkinkan untuk lebih menghemat biaya ketimbang mengembangkan sendiri.
  2. Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.
  3. Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.
  4. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan.
  5. Bisa mengurangi penulisan kode yang kompleks karena menggunakan wizard.
  6. Mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan dengan menggunakan alat-alat bantuan (CASE tools).
  7. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas.
  • Kerugian RAD
    • Kesulitan melakukan pengukuran mengenai kemajuan proses.
    • Kurang efisien karena apabila melakukan pengkodean dengan menggunakan tangan bisa lebih efisien.
    • Ketelitian menjadi berkurang karena tidak menggunakan metode yang formal dalam melakukan pengkodean.
    • Lebih banyak terjadi kesalahan apabila hanya mengutamakan kecepatan dibandingkan dengan biaya dan kualitas.
    • Fasilitas-fasilitas banyak yang dikurangi karena terbatasnya waktu yang tersedia.


 

Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "SYSTEMS DEVELOPMENT LIFE CYCLE"

 
Copyright © 2015 Java Zone - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top