METODE - METODE FACT FINDING DAN REQUIREMENT
Oleh :
Syafrudin (12650039)
Vion Age (12650074)
Agus Minanur Rohman (12650118)
- Latar Belakang
Untuk mempelajari sistem analis perlu melakukan mengumpulkan fakta-fakta dan semua informasi yang relevan. fakta jika dinyatakan dalam bentuk data kuantitatif disebut sebagai data. Keberhasilan proyek apapun tergantung pada keakuratan data yang tersedia. Informasi yang akurat dapat dikumpulkan dengan bantuan metode / teknik tertentu. Metode-metode tertentu untuk mencari informasi dari sistem yang disebut teknik menemukan fakta (Fact Finding Technique). Teknik menemukan fakta ini terdiri dari Wawancara, Kuesioner, Rekam View dan Observasi.
- Apa itu Fact Finding?
Fact-Finding Adalah sebuah proses untuk mengenali dan mendefinisikan masalah yang dihadapi oleh organisasi sebagai dasar acuan untuk penyusunan langkah selanjutnya bagi PR sebagai masukan kebijakan bagi pihak manajemen. Hal lazim yang dilakukan dalam tahap fact finding adalah kegiatan research.
Fact – Finding adalah mencari/ mengumpulkan fakta-fakta/data sebelum seseorang melakukan suatu kegiatan atau tindakan. Misalnya seorang PRO dari sebuah perusahaan, sebelum ia melaksanakan tugas–tugasnya, harus mengetahui terlebih dahulu tentang :
- Apa yang diperlukan publik
- Siapakah yang termasuk ke dalam publik ini
- Bagaimana keadaan publik dipandang dari berbagai segi
- Mengapa publik bersikap masa-bodo, menentang dsb.
- Jenis-jenis Teknik Fact Finding
Gambar 1. Jenis – jenis Teknik Fact Finding
- Background Reading
Bila seorang baru ingin mempelajari sebuah sistem maka salah satu cara yang disarankan adalah Background Reading
dengan membaca Laporan Perusahaan, Struktur Organisasi, Manual Kebijakan, Rincian pekerjaan, dan Dokumentasi yang ada.
Keuntungan : | Kerugian : |
|
|
- Interview / Wawancara
Sistem analis interview adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab. Dalam wawancara, anda ingin mendapatkan pendapat orang yang diwawancarai serta perasaannya tentang kondisi sistem yang ada saat itu, ujuan-tujuan pribadi dan dan organisasional, serta prosedur-prosedur informal.
Merencanakan Wawancara
Terdapat lima langkah untuk mempersiapkan suatu wawancara, mencakup serangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan materi latar belakang yang mendasar samapai memutuskan siapa yang akan diwawancarai.
Langkah-langkah merencanakan wawancara |
|
Jenis-jenis Pertanyaan
Dalam wawancara dikenal ada dua jenis pertanyaan yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.
Pertanyaan terbuka bersifat "terbuka" menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespon. Mereka terbuka, respons bisa berupa dua kata atau dua paragraf.
Gambar 2: Pertanyaan wawancara terbuka
Pertanyaan tertutup membatasi respon orang yang diwawancarai, pertanyaan tertutup seperti soal-soal pilihan ganda saat ujian, anda di beri suatu dengan lima jawaban, namun tidak punya kesempatan untuk menulis tanggapan anda sendiri.
Kelebihan menggunakan pertanyaan tertutup mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Menghemat waktu
- Langsung kesasaran
- Dengan mudah membandingkan orang yang diwawancarai
- Tetap dapat mengontrol wawancara
- Membongkar banyak hal dengan cepat
- Mendapatkan data-data yang relevan
Kekurangan penggunaan pertanyaan tertutup bersifat substansial, yakni:
- Membosankan orang yang diwawancarai
- Dapat mendapatkan banyak detail (karena penanya menyediakan batasan pilihan kepada orang yang diwawancarai).
- Kehilangan gagasan utama untuk alasan sebelumnya.
- Gagal membangun hhubungan antara penanya dengan orang yang diwawancarai.
Gambar 3 : Pertanyaan wawancara tertutup
Gambar 4 : Atribut-atribut pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup
Laporan hasil wawancara sangat diperlukan karena kita perlu menyimpan data-data hasil wawancara. Pewawancara perlu menangkap esensi wawancara lewat laporan tertulis. Seperti pada gambar 5 dibawah ini menunjukan sebuah sampel formulir laporan wawancara yang akan membantu untuk menangkap esensi wawancara.
Gambar 5: Laporan Hasil Wawancara
Sifat pertanyaan dalam wawancara :
- Gunakan bahasa yang baik, sopan dan jelas, jaga penampilan
- Jangan memasukan pendapat pribadi
- Hindari pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit
- Hindari pertanyaan yang menakutkan/ mengkhawatirkan
- Hindari pertanyaan yang mengkritik
- Jangan menggunakan kata "anda‟, "kamu‟ dsb, dan carilah kata yang cocok bila yang diinginkan adalah pernyataan group
Keuntungan : | Kerugian : |
|
|
- Observasi
Observasi adalah cara Fact Finding dengan memperhatikan bagaimana orang melakukan pekerjaan mereka. Dalam observasi, analis juga dapat mengetahui informasi apa yang dibutuhkan bagi user untuk melakukan pekerjaannya
Ciri-Ciri Teknik Observasi:
- Data yang dikumpulkan memiliki tingkat keandalan yang tinggi (ada validitas)
- Melihat langsung kehidupan (fakta)
- Dapat menggambarkan lingkungan fisik
- Dapat mengukur tingkat pekerjaan (volume/frekwensi)
- Orang yang diamati terganggu/tidak nyaman
- Tidak seluruh pekerjaan dapat diamati (tidak mewakili tingkat kesulitan tertentu)
- Mengganggu aktifitas kehidupan
- Orang yang diamati cenderung berlaku baik
Berikut adalah keuntungan dan kerugian menggunakan metode Observasi :
Keuntungan : | Kerugian : |
|
|
- Document Sampling
Semua kegiatan investigasi, wawancara dan obseravasi dalam metode pengumpulan data merupakan keputusan-keputusan penting karena berkaitan dengan apa yang diamati dan siapa yang ditanya atau diobservasi. Penganalisis sitem membuat keputusan-keputusan ini berdasarkan atas suatu pendekatan terstruktur yang disebut Sampling.
Sampling adalah proses menyeleksi unsur-unsur yang mewakili suatu populasi secara sistematis. Bila unsur-unsur yang mewakili diamati dengan seksama, diasumsikan penganalisis akan mendapat informasi yang bermanfaat tentang populasi secara keseluruhan.
Kebutuhan Akan Sampling
Ada beberapa alasan bagi penganalisis sistem memilih menyeleksi sampel data yang representatif untuk diperiksa atau menyeleksi orang-orang tertentu untuk diwawancarai, diberi pertanyaan, atau diobservasi. Alasan-alasan tersebut antara lain:
- Menekan biaya
- Mempercepat pengumpulan data
- Meningkatkan keefektifan
- Mengurangi kecurigaan
Perancangan Sampling
Seorang penganalisis sistem harus mengikuti empat tahapan untuk merancang Sampel yang baik:
- Menentukan data-data yang dikumpulkan atau digambarkan
- Menentukan populasi yang dijadikan sampel
- Memilih jenis-jenis sampel
- Memutuskan ukuran sampe
Keuntungan | Kerugian |
|
|
3.5
Kuisioner
Kuisioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan pengaalisis sistem mempelajari sikap-sikap, keyakinan, karakteristik, dan perilaku beberapa orang utama dalam organisasi yang bisa berpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dengan menggunakan kuesioner, penganalisis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara. Selain itu, kuesioner juga bisa digunakan digunakan untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.
Teknik Kuisioner:
- Cocok untuk sumber data banyak dan tersebar
- Responden tidak terganggu
- Hasilnya biasanya lebih objektif
- Responden merasa dibatasi
- Tidak dapat mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasinya
- Daftar pertanyaan yang baik dan lengkap sulit dibuat
Petunjuk :
- Rencanakan dahulu fakta dan opini yang akan dikumpulkan
- Tentukan pertanyaan yang cocok
- Pertanyaan tidak mengandung kesalahan dan harus jelas/sederhana
- Coba dahulu kepada 1 atau 2 responden, bila ada kesulitan segera perbaiki
Keuntungan : | Kerugian : |
|
|
3.6 PROTOTYPING
Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan system yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Hal ini berbeda dengan SDLC tradisional (konvensional) yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menghasilkan spesifikasi yang sangat rinci sebelum pemakai dapat mengevaluasi system.
Prototype adalah suatu teknik pengumpulan data yang sangat berguna melengkapi siklus hidup pembangunan sistem tradisional. Saat penganalisis sistem menganalisis prototyping mereka berusaha mencari reaksi, saran-saran, inovasi, rencana revisi pengguna untuk membuat peningkatan terhadap prototype sekaligus modifikasi rencana sistem dengan biaya dan ganggguan maksimum. Sistem-sistem yang yang mendukung pembuatan keputusan semi terstruktur (seperti yang dilakukan pada pendukung keputusan) adalah contoh utama prototyping.
KELEBIHAN PROTOTYPE | KELEMAHAN PROTOTYPE |
|
|
- Kapan Teknik Fact Finding Digunakan?
Penggunaan Fact-finding merupakan bagian dari penerapan database lifecycle. Ini secara krusial dibutuhkan sebelum melakukan perencanaan database, mendefinisikan sistem, dan pengumpulan dan analisis requirements.
- Requirement
- Apa itu Requirement?
Penemuan Kebutuhan merupakan proses dan teknik yang digunakan oleh penganalisis sistem untuk mengidentifikasi atau ekstrak masalah sistem dan solusi dari kebutuhan pengguna.
Menurut Ian Sommerville, Requirement adalah spesifikasi dari apa yang harus diimplementasikan, deskripsi bagaimana sistem harusnya berkerja atau bagian-bagian yang ada didalam sistem, bisa juga dijadikan batasan dalam proses pengembangan sistem.
- Macam – Macam Requirement
Menurut Ian Sommerville, ada beberapa macama Requirement, antara lain sebagai berikut :
Gambar 2. Macam - macam Requirements
- User Requirement (Kebutuhan Pengguna)
Pernyataan tentang layanan yang disediakan sistem dan tentang batasanbatasan perasionalnya. Pernyataan ini dapat dilengkapi dengan gambar/diagram yang dapat dimengerti dengan mudah.
- System Requirement (Kebutuhan Sistem)
Sekumpulan layanan/kemampuan sistem dan batasan-batasannya yang ditulis secara detil. System requirement document sering disebut functional specification (spesifikasi fungsional), harus menjelaskan dengan tepat dan detil. Ini bisa berlaku sebagai kontrak antara klien dan pembangun.
- Software Design Spesification (Spesifikasi Desain Perangkat Lunak)
Gambaran abstrak dari rancangan software yang menjadi dasar bagi perancangan dan implementasi yang lebih detil. Ketiga jenis requirement tersebut diperlukan dalam pembangunan software karena masing-masing memberi pengertian ke pihak yang berbeda kepentingan.
- Kategori Requirement
Gambar 3. Kategori Requirements
- Functional Requirement
Menggambarkan apa yang sistem lakukan dan akan lakukan atau menjabarkan fungsi–fungsi yang akan dilaksanakan software. Contohnya memformat teks. Kadang – kadang disebut juga sebagai kapabilitas.
- Non Functional Requirement
Menggambarkan aspek dari sistem yang berhubungan dengan sebaik apa hal itu memenuhi functional requirement. memberikan batasan terhadap solusi yang akan dihasilkan. Disebut juga sebagai quality requirement. Requirement jenis ini masih bisa dibagi lagi menjadi performance requirements, maintainability requirements, safety requirements, reliability requirements atau salah satu software requirements lainnya.
- Usability Requirement
Adalah hal yang akan memampukan kita untuk yakin bahwa sistem yang dibuat dan user yang akan menggunakan sistem tersebut dan task yang akan dikerjakan adalah sesuai
"Software requirement: What, Why, and Who"
Seperti yang tertera pada gambar 4 di atas dijelaskan bahwa requirement terdiri atas 3 jenis yaitu Business Requirement, User Requirement, dan Functional Requirements. Business requirement merepresentasikan tujuan tingkat tinggi costumer yang memesan sistem, User Requirement mendeskripsikan tujuan pengguna atau tugas yang bisa dilakukan oleh pengguna. Functional Requirement merupakan spesifikasi pada fungsionalitas software yang harus dikembangkan oleh developer. Sedangkan istilah System Requirement mendeskripsikan kebutuhan yang paling tinggi untuk produk yang memiliki banyak sub-sistem.
Kesimpulan
Setelah apa yang kita sudah bahas pada penjelasan – penjelasan terdahulu, kita bisa menyimpulkan bahwa Teknik Fact Finding merupakan metode-metode tertentu untuk mencari informasi dari sistem. Secara garis besar, Teknik Fact Finding sendiri dibagi menjadi 6 bagian utama yaitu Background Reading, Interview, Observasi, Document Sampling, Kuisione dan Prototype.
Sedangkan Requirement merupakan spesifikasi dari apa yang harus diimplementasikan, deskripsi bagaimana sistem harusnya berkerja atau bagian-bagian yang ada didalam sistem, bisa juga dijadikan batasan dalam proses pengembangan system. Menurut Ian Sommerville Requirement dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu User Requirement, System Requirement dan Software Design Spesification. Sedangkan menurut Allan Dennis dalam bukunya System Analysis and Design, Requirement terbagi menjadi 5 bagian utama yaitu, Business Requirement, User Requirement, System Requirement, Functional Requirement, dan Non Functional Requirement.
Referensi
- System Analysis And Design7th Edition, http://psut.edu.jo/sites/raad/system_notes/Chapter%2003.ppt
- Kendall. E. Kenneth and Kendall E. Julie, 2002, System Analysis and Design, Fifth Edition, Prentice Hall. New Jersy.
- McGraw-Hill Higher Education, 2007, [Online] http://highered.mcgraw-hill.com/sites/0073052337/student_view0/chapter6/
- Whitten, Bentley: Systems Analysis & Design Methods [Online], Available: http://www.taleem-e-pakistan.com/a-i-ou/autumn_2010/mba_assignments_aiou/Sys_Analysis_Design_solved_assignemts/q-5.ppt
- University Of Starthclyde, [Online] Available : http://www.strath.ac.uk/aer/materials/3datacollection/unit5/whatisobservation/
- Jessevim Galeon, http://jessevimgaleon.blogspot.com/2013/07/fact-finding-methods.html
- Umut Yigitoglu, [Online] Available : http://systemanalyst1.wordpress.com/2010/12/05/system- requirements-2/
0 Komentar untuk "METODE FACT FINDING DAN REQUIREMENT"